Thursday, 14 March 2013

                                                                               
                                                                               BIOGRAFI


 nama saya Melly Apriana , tapi saya serinng di panggil Melly . saya lahir di Desa Lubuk Amplas pada tanggal 14 April 1998 . cita-cita saya menjadi guru atau polwan .hobi saya kumpul-kumpul sama temen , latihan pramuka , main basket , latihan karate , mancing , main layangan , dan jahilin orang . makanan kesukaan saya mie , pempek , emzzz pokok nya apa aja yang penting halal . minuman kesukaan saya jus alpukat , pocarry sweat dll . saya kelas 9 A , di kelas saya orang nya pemarah dan sering jahilain orang . nama ayah saya Firdaus dan nama ibu saya Yulinaf . saya anak ke empat dari empat bersaudara , nama saudara saya yang pertama adalah Sinta , yang ke dua Yeyen  dan yang ke tiga Elsa .
Hemzzzzzzzzzzzzz . . . . . . . . . . . . . . .
saya pernah bersekolah di SD Negeri 4 Muara Enim , di SD saya sering nangis karene di ganggu teman .setelah tamat dari SD negeri 4 muara enim ,  saya melanjutkan sekolah ke smp negeri 5 muara enim . di smp negeri 5 muara enim saya mengikuti kegiatan seperti OSIS , pramuka , dan olahraga . dalam kegiatan pramuka saya sering di ikutkan lomba dan kemah . tapi selama saya mengikuti lomba saya belum pernah menang :(


Pemanasan global

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Anomali suhu permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada suhu rata-rata dari 1940 sampai 1980.
Pemanasan global (Inggris: global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.